- Biaya yang lebih rendah (seperti biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya waktu untuk mengenal konsumen, dan lain-lain).
- Volume pembelian yang lebih besar, baik menyangkut jumlah dana yang dibelanjakan maupun tipe jasa yang dibeli.
- Premium harga atas layanan yang lebih unggul.
- Komunikasi gethok tular positif.
Foto Galeri
Foto Keluarga Besar D'Tezto 2006/2007
Foto si blogger (richank-meister) bersama keluarga besar kelas XII IPS 2 pada zaman dahulu kala saat masih berseragam abu-abu putih di SMA Negeri 5 Malang.
Petualangan Bromo Episode 1 (25 Juni 2009)
Petualangan ke Bromo bersama anggota KOPMA UM angkatan 2007. Petualangan yang sangat berkesan bagi richank-meister. Perjalanan yang betul-betul perjalanan, karena betul-betul berjalan kaki mulai dari cemoro lawang-penanjakan-lautan pasir sampai kembali ke cemoro lawang. Dan tak ketinggalan juga ngobrol-ngobrol bersama dua turis dari Perancis.
Richank di Kepanitiaan Diksar KOPMA UM 2009
Diksar KOPMA UM 2009 adalah pertama kalinya diselenggarakan di luar area kampus terinspirasi oleh petualangan bromo 25 Juni 2009. Tempatnya pertama kali di area militer DOHAR SISTA ARHANUD, Malang.
Petualangan Bromo Episode 2 (25 Mei 2012)
Petualangan ke Bromo episode ini diikuti oleh anggota KOPMA UM mulai dari angkatan 2007 - 2011. Berkendara dengan sepeda motor mendaki gunung dan melintasi lautan pasir. "Kami adalah Knight-Ridernya KOPMA UM".
Richank di Jambore Koperasi 2009
Foto bersama kontingen Jambore Koperasi asal Ponorogo
Minggu, 21 September 2014
Manfaat Relationship Marketing
Tujuan Relationship Marketing
- Menemukan Lifetime Value (LTV)
- Memperbesar life time value pada masing-masing kelompok
- Menemukan pelanggan baru
Tingkatan Relationship Marketing
- Relationship marketing tingkat pertama
- Hubungan berdasarkan financial benefit, artinya pelanggan mau membina hubungan dengan penjual bila diberikan diskon atau harga murah.
- Orientasi pemasaran adalah pelanggan, artinya penjual mengutamakan kepuasan pelanggan.
- Tingkat service customization rendah karena harga yang diminta oleh pelanggan sudah cukup murah sehingga penjual tidak dapat memenuhi keinginan-keinginan pelanggan yang spesifik.
- Perbedaan kompetitif rendah karena persaingan harga terjadi karena faktor harga murah atau pemberian diskon.
- Elemen bauran pemasaran utama yang digunakan adalah harga.
- Relationship marketing tingkat kedua
- Hubungan berdasarkan financial dan sosial benefit dengan menekankan pada layanan dan komunikasi.
- Orientasi pemasaran adalah repeat consumer, yaitu pelanggan yang membeli untuk kedua kali atau lebih, baik untuk produk yang sama maupun untuk lini produk yang lain.
- Tingkat service customization adalah menengah karena pelanggan masih menginginkan adanya diskon meskipun itu bukan faktor utama dalam melakukan penelitian.
- Perbedaan kompetitif menengah karena pesaing masih memiliki kemungkinan meniru strategi yang dipakai dan pelanggan juga relatif masih bisa dipengaruhi dengan memberikan diskon yang lebih besar.
- Elemen bauran pemasaran utama, yang digunakan adalah personal communication, artinya penjual mengenal lebih dalam kepribadian pelanggan.
- Relationship marketing tingkat ketiga
- Hubungan berdasarkan financial, social and structural benefit.
- Orientasi pemasaran dalah client, yaitu pelanggan yang membeli semua kebutuhannya secara teratur dan penjual yang sama.
- Tingkat service customization medium to high karena pada tingkatan ini penjual dapat memperoleh laba yang cukup sehingga mempu mendesain strategi yang relatif dapat memenuhi keinginan pelanggan.
- Perbedaan kompetitif cukup tinggi.
Faktor-faktor Relationship Marketing
- Keuntungan bersama (mutual benefit)
- Komitmen (commitment)
- Kebenaran (authenticity)
- Komunikasi (communication)
Strategi Relationship Marketing
- Strategi utama dalam relationship marketing adalah mendesain pelayanan utama yang berhubungan dengan pelanggan dalam membentuk pemasaran yang mapan. Pelayanan utama, idealnya dibangun dengan menarik pelanggan melalui pertemuan untuk mengetahui kebutuhannya, membangun segmen bisnis dengan mutu yang bersifat jangka panjang dan penyediaan penjualan jasa tambahan dari waktu ke waktu.
- Strategi kedua adalah membangun hubungan dengan konsumen melalui identifikasi keperluan dan persyaratan dari individu-individu pelanggan. Sehingga dengan demikian, akan menjadi perangsang bagi individu untuk tetap menggunakan jasa atau produk perusahaan dibandingkan dengan pemasok lain.
- Strategi relationship marketing yang lain adalah tambahan service atau pelayanan. Tambahan service merupakan fasilitas ekstra untuk membedakan dengan pesaing. Dengan fasilitas ekstra pelanggan merasa dihargai dan sedikit kemungkinannya meninggalkan perusahaan dibandingkan dengan pesaing.
- Hubungan penetapan harga dalam relationship marketing dikembangkan dalam menjaga kesetiaan pelanggan. Pada hakekatnya pelanggan diberi perangsang harga untuk memperkuat hubungan mereka dengan para pemasok. Sehingga kesetiaan pelanggan pada perusahaan dengan strategi dapat dipertahankan.
- Pemasaran internal merupakan salah satu strategi relationship marketing yang juga tak kalah pentingnya. Wujud dari pemasaran internal adalah karyawan seperti pelanggan yang harus mendapatkan kepuasan dari organisasinya. Yang lebih penting adalah bagaimana organisasi melayani tenaga kerjanya secara intensif. Di dalam organisasi kualitas layanan ditentukan oleh sebagian besar oleh sikap, keterampilan dan pekerjaan personil dalam menghasilkan jasa. Menawarkan jasa secara konsisten ketika bertemu antara persyaratan-persyaratan mutu dengan pasar sasaran merupakan faktor penting dalam membangun hubungan pelanggan.