Menurut bahasa (etimologis) karakter berasal dari bahasa Latin kharakter, kharassein, dan kharax, istilah dalan bahasa Yunani dari kata charassein, yang berarti membuat tajam dan membuat dalam. Dalam bahasa Inggris character dan dalam bahasa Indonesia lazim digunakan dengan istilah karakter (Majid dalam Gunawan, 2012:1). Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional kata karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, atau bermakna bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak.
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. (Samani & Hariyanto, 2013:41)
Sementara menurut istilah (terminologis) terdapat beberapa pengertian tentang karakter, sebagaimana telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hornby and Parnwell dalam Gunawan (2012:2). Karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi.
2. Musfiroh dalam Gunawan (2012:2) menyatakan bahwa karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti tomark atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.
3. Kertajaya dalam Gunawan (2012:2) mendefinisikan bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu (manusia). Ciri khas tersebut adalah asli, dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, serta merespon sesuatu.
4. Philips dalam Gunawan (2012:2) menyatakan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap dan, perilaku yang ditampilkan.
5. Koesoema dalam Gunawan (2012:2) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.
6. Ghozali dalam Gunawan (2012:2) menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. (Samani & Hariyanto, 2013:41)
Sementara menurut istilah (terminologis) terdapat beberapa pengertian tentang karakter, sebagaimana telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hornby and Parnwell dalam Gunawan (2012:2). Karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi.
2. Musfiroh dalam Gunawan (2012:2) menyatakan bahwa karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti tomark atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.
3. Kertajaya dalam Gunawan (2012:2) mendefinisikan bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu (manusia). Ciri khas tersebut adalah asli, dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, serta merespon sesuatu.
4. Philips dalam Gunawan (2012:2) menyatakan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap dan, perilaku yang ditampilkan.
5. Koesoema dalam Gunawan (2012:2) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan.
6. Ghozali dalam Gunawan (2012:2) menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar