Shabu merupakan senyawa sintetik turunan dari amphetamine dan juga turunan dari ephedrine. Shabu menyebabkan peningkatan secara drastis hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline dalam otak dan saraf. Senyawa methamphetamine sendiri sebenarnya sudah lama digunakan oleh para dokter untuk mengobati pasien berpenyakit narcolepsy atau kelainan tidur dan attention deficit hyperactive disorder.
Tetapi belakangan ini penyalahgunaan
shabu telah meningkat secara drastis, salah satu contohnya banyak pemakai
cocaine yg beralih ke shabu oleh karena harganya yg lebih murah (karena 100%
sintetik dan bisa diproduksi oleh orang2 awam sekalipun di dalam perumahan),
efek “on” yg jauh lebih lama (sekitar 9-15 jam dibanding cocaine yg hanya sekitar
15-20 menit) dan jauh lebih mudah didapatnya di pasar gelap ketimbang
cocaine.Shabu dipakai dengan cara dibakar diatas kertas timah lalu dihisap
asapnya menggunakan bong supaya asapnya disaring air terlebih dahulu, ditumbuk
lalu disedot langsung menggunakan hidung, dimakan langsung, atau dilarutkan ke
dalam air lalu disuntik.
Efek dari shabu antara lain :
1. hilangnya rasa sakit penyakit dan keinginan untuk tidur
2. energi yg meningkat secara drastis
3. meningkatnya rasa percaya diri serta konsentrasi
4. euphoria/senang
5. hilangnya rasa lapar (walaupun tidak semua orang merasakan demikian)
6. menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan.
7. lebih aktif untuk berkomunikasi
8. perasaan bulu kuduk/belakang leher yg merinding
9. paranoid dan serangan panik
1. hilangnya rasa sakit penyakit dan keinginan untuk tidur
2. energi yg meningkat secara drastis
3. meningkatnya rasa percaya diri serta konsentrasi
4. euphoria/senang
5. hilangnya rasa lapar (walaupun tidak semua orang merasakan demikian)
6. menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan.
7. lebih aktif untuk berkomunikasi
8. perasaan bulu kuduk/belakang leher yg merinding
9. paranoid dan serangan panik
Shabu menyebabkan kecanduan baik secara
fisik maupun secara psikologis. Ciri2 kecanduan shabu setelah efek dari shabu
tersebut drop antara lain :
1. rasa menagih yg dalam untuk memakainya kembali
2. depresi berat dan hilangnya rasa percara diri
3. perasaan khawatir yg sering datang tiba2
4. sering mengalami mimpi2 buruk bahkan insomnia walaupun sangat mengantuk
5. gigi yg selalu gemetaran dan bergesekan terus menerus
6. badan yg rasanya sakit-sakitan (sebenarnya ini diakibatkan oleh faktor kekurangan tidur atau peradangan tenggorokan atau hidung jika digunakan dengan cara dihisap asapnya atau disedot langsung menggunakan hidung)
Pemakaian jangka panjang dari shabu
mengakibatkan :
1. kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline
sehingga juga ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak
(hypothalamus)
2. kerusakan paru2 (terutama bagi yg menghisap asap atau langsung), ginjal,
dan liver
3. penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit
4. kerusakan di seluruh sistem saraf otot dan kulit yg menyebabkan
gemetaran pada otot terutama di bagian gigi, tangan dan kaki serta munculnya
banyak kedutan2 di seluruh tubuh
5. perasaan terdapatnya banyak “kutu-kutu” yg merayap di kulit sehingga
sering membuat si pecandu menggaruk kulitnya terus menerus sampai terluka
dimana2
6. menjadi lebih beresiko terserang stroke dan penyakit jantung
7. meth mouth yaitu kerusakan berat pada gigi yg menyebabkan kehancuran dan
pembusukan gigi oleh karena kondisi mulut yg terus menerus kering dan
terjadinya gesekan2 secara terus menerus pada gigi
Shabu merupakan jenis narkoba pembunuh no-2 di Indonesia dibawah putaw, tanpa membunuhpun zat ini akan meninggalkan cacat selama puluhan tahun kepada mantan2 pencandu beratnya yg sudah berhenti memakainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar