Banyak sekali intrumen pasar modal yang
diperdagangkan di bursa efek antara lain:
a.
Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan. Dalam praktiknya terdapat beberapa saham
yang diperdagangkan dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh
bagi pemegang saham. Nilai saham terbagi atas 3 jenis yaitu:
1) Nilai nominal
Merupakan
nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang bersangkutan, di Indonesia saham yang
diterbitkan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama
pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal
2)
Nilai dasar
Pada prisnsipnya
harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut
diterbitkan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan dilakukannya berbagai
tindakan emiten yang berhubungan
dengan saham, antara lain right issue dan
stock split warrant.
3)
Nilai pasar
Merupakan harga suatu
saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga
pasar saham tersebut adalah harga penutupannya, Rusdin (2008: 68-69).
b.
Obligasi
Obligasi
didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat
jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada (Jogiyanto,2007:146).
Bagi para pembeli obligasi akan mendapatkan bunga yang besarnya tetap,
maka obligasi juga termasuk dalam investasi dengan pendapatan tetap. Pendapatan
tetap berasal dari bunga dari obligasi yang tetap jika ada dan sudah
ditentukan. Karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka obligasi
dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap. Walaupun kebanyakan obligasi
memberikan bunga tetap, ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.
Macam macam obligasi, yaitu :
1)
Obligasi pemerintah
Pemerintah
juga membutuhkan dana untuk pembangunan Negara. Salah satunya adalah dengan
meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut
dengan SUN (Surat Utang Negara) atau
umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond). Obligasi pemerintah mempunyai sifat yang sama
dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya penerbitnya adalah pemerintah
bukannya perusahaan swasta, sehingga obligasi pemerintah dianggap lebih aman
dibandingkan dengan obligasi perusahaan.
2)
Municipal bond
Municipal bond adalah obligasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah, seperti misalnya pemerintah provinsi, kota,
dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan obligasi ini untuk
pembiayaan modal seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit
umum, universitas. Pendapatan dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk
membayar kembali utang obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini
tidak mengandung resiko sama sekali.
3)
Obligasi perusahaan
Obligasi
perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan
swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan
pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di kontrak utangnya (Jogiyanto,2007:150).
c.
Reksadana
Reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan
bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana pada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik dipasar modal maupun pasar uang
(Tandelilin, 2001:20). Reksadana dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat)
kategori berdasarkan investasinya, yaitu reksadana saham, obligasi, pasar uang,
dan reksadana campuran. Investasi dapat memilih jenis reksadana yang sesuai
dengan tujuan investasinya:
1)
Reksadana saham
Merupakan
reksadana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham emiten. Jenis ini memberikan potensi resiko yang besar serta
tingkat pengembalian yang besar pula, atau hig
risk hig return.
2)
Reksadana obligasi
Bagi investor yang memperoleh pendapatan yang
dapat diprediksi serta stabil, jenis reksadana ini merupakan instrumen yang
perlu dipertimbangkan, mengingat jenis ini memberikan tingkat pengembalian
serta resiko yang moderat.
3)
Reksadana pasar uang
Reksadana ini
memberikan tingkat resiko dan pengembalian yang rendah.
4) Reksadana
campuran
Merupakan reksadana
dari berbagai macam efek. Alokasi aktiva di distribusikan pada investasi saham
untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, pasar uang untuk tunai dan
stabilitas (Rusdin, 2008:87).
Reksadana dapat juga dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu
reksadana tertutup (close-ended) dan reksadana terbuka (open-ended). Reksadana tebuka
dimaksudkan bahwa manajer investasi selalu siap untuk membeli kembali atau
menebus unit penyertaan yang dimiliki investor kapan saja investor tersebut
menjualnya, sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham atau per unit.
Sedangkan reksadana tertutup jika investor ingin menjual intinya ia dapat langsung menjualnya ke Bursa, harga
yang dibentuk di Bursa juga tergantung pada permintaaan dan penawaran uang
terjadi.
d.
Instrumen Derivatif
Instrumen
derivatif merupakan sekuritas yang
nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen
derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai
patokan. Menurut Tandelilin (2001:22), ada beberapa jenis instrumen derivatif, diantaranya adalah :
1) Warant
Warant
adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah
dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam
beberapa tahun. Penerbitan warant biasanya
disertakan pada sekuritas lain seperti saham atau obligasi untuk lebih menarik
minat pemodal. Warant sering juga
disebut sebagai “pemanis” bagi penerbitan saham atau obligasi.
2) Right issue
Right
issue adalah instrumen derivatif
yang berasal dari saham. Right issue
memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Perusahaan mengeluarkan right issue dengan tujuan untuk mengubah
proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat
penerbitan saham baru.
3) Opsi
Opsi merupakan hal untuk menjual atau membeli
sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan. Opsi dapat berupa call option atau put option. Call option
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham yang telah ditentukan
dalam jumlah dan harga tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Penerbit mengharapkan harga saham turun sedangkan pembeli mengharapkan harga
saham naik pada saat jatuh tempo. Sebaliknya put option memberi hak untuk menjual saham yang ditunjuk pada harga
dan jumlah tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Penerbit mengharapkan
harga saham naik sedangkan pembeli mengharapkan harga saham turun pada saat
jatuh tempo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar