Social Icons

facebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 01 Oktober 2012

Instrumen Pasar Modal


Banyak sekali intrumen pasar modal yang diperdagangkan di bursa efek antara lain:
a.         Saham
              Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Dalam praktiknya terdapat beberapa saham yang diperdagangkan dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh bagi pem­­­­egang saham. Nilai saham terbagi atas 3 jenis yaitu:
1)    Nilai nominal
        Merupakan nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang   bersangkutan, di Indonesia saham yang diterbitkan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal
2)        Nilai dasar
Pada prisnsipnya harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut diterbitkan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham, antara lain right issue dan stock split warrant.
3)        Nilai pasar
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya, Rusdin (2008: 68-69).
b.        Obligasi
        Obligasi didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada (Jogiyanto,2007:146).
Bagi para pembeli obligasi akan mendapatkan bunga yang besarnya tetap, maka obligasi juga termasuk dalam investasi dengan pendapatan tetap. Pendapatan tetap berasal dari bunga dari obligasi yang tetap jika ada dan sudah ditentukan. Karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap. Walaupun kebanyakan obligasi memberikan bunga tetap, ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.
Macam macam obligasi, yaitu :
1)        Obligasi pemerintah
         Pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan Negara. Salah satunya adalah dengan meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN    (Surat Utang Negara) atau umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond). Obligasi pemerintah mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya penerbitnya adalah pemerintah bukannya perusahaan swasta, sehingga obligasi pemerintah dianggap lebih aman dibandingkan dengan obligasi perusahaan.
2)         Municipal bond
 Municipal bond adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, seperti misalnya pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas. Pendapatan dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk membayar kembali utang obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini tidak mengandung resiko sama sekali.
3)        Obligasi perusahaan
 Obligasi perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di kontrak utangnya               (Jogiyanto,2007:150).
c.          Reksadana
       Reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana pada perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik dipasar modal maupun pasar uang (Tandelilin, 2001:20). Reksadana dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kategori berdasarkan investasinya, yaitu reksadana saham, obligasi, pasar uang, dan reksadana campuran. Investasi dapat memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasinya:
1)        Reksadana saham
Merupakan reksadana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham emiten. Jenis ini memberikan potensi resiko yang besar serta tingkat pengembalian yang besar pula, atau hig risk hig return.
2)        Reksadana obligasi
 Bagi investor yang memperoleh pendapatan yang dapat diprediksi serta stabil, jenis reksadana ini merupakan instrumen yang perlu dipertimbangkan, mengingat jenis ini memberikan tingkat pengembalian serta resiko yang moderat.
3)        Reksadana pasar uang
Reksadana ini memberikan tingkat resiko dan pengembalian yang rendah.
4)     Reksadana campuran
Merupakan reksadana dari berbagai macam efek. Alokasi aktiva di distribusikan pada investasi saham untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, pasar uang untuk tunai dan stabilitas (Rusdin, 2008:87).
Reksadana dapat juga dapat dikategorikan menjadi  dua, yaitu reksadana tertutup (close-ended) dan reksadana terbuka (open-ended). Reksadana tebuka dimaksudkan bahwa manajer investasi selalu siap untuk membeli kembali atau menebus unit penyertaan yang dimiliki investor kapan saja investor tersebut menjualnya, sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham atau per unit. Sedangkan reksadana tertutup jika investor ingin menjual intinya  ia dapat langsung menjualnya ke Bursa, harga yang dibentuk di Bursa juga tergantung pada permintaaan dan penawaran uang terjadi.
d.        Instrumen Derivatif
                     Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Menurut Tandelilin (2001:22), ada beberapa jenis instrumen derivatif, diantaranya adalah :
1)   Warant
Warant adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam beberapa tahun. Penerbitan warant biasanya disertakan pada sekuritas lain seperti saham atau obligasi untuk lebih menarik minat pemodal. Warant sering juga disebut sebagai “pemanis” bagi penerbitan saham atau obligasi.
2)    Right issue
Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Perusahaan mengeluarkan right issue dengan tujuan untuk mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru.
3)   Opsi
Opsi merupakan hal untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan. Opsi dapat berupa call option atau put option. Call option memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham yang telah ditentukan dalam jumlah dan harga tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Penerbit mengharapkan harga saham turun sedangkan pembeli mengharapkan harga saham naik pada saat jatuh tempo. Sebaliknya put option memberi hak untuk menjual saham yang ditunjuk pada harga dan jumlah tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Penerbit mengharapkan harga saham naik sedangkan pembeli mengharapkan harga saham turun pada saat jatuh tempo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar